LARANTUKA, Delegasi.Com – Kondisi jalan Desa Keluwain-Redontena Kecamatan Kelubagolit yang dibangun Akhir Tahun 2016 dengan konstruksi Rabat Beton mulai dikeluhkan warga.
Pasalnya, di beberapa ruas permukaan badan jalan terlihat mulai retak dan terbongkar materialnya sehingga berdebu saat dilintasi kendaraan.
Padahal, ruas jalan ini jarang dilalui kendaraan, karena hanya sebagai jalur alternatif bagi warga Desa Redontena, Keluwain, Pepakgeka dan beberapa desa di sekitarnya.
Demikian disampaikan Kepala Desa Keluwain, Ola Masang Markus kepada Media saat ditemui di Desa Keluwain belum lama ini.
Pihaknya, kata Ola Masang, sangat kecewa dengan kualitas pekerjaan jalan tersebut.
Padahal, baru dibangun tahun 2016 dengan besaran dana sekitar Rp. 900 juta lebih dari APBD Flotim.
Pekerjaan jalan itu dilakukan oleh Kontraktor, Yosep Semara Duran,Cs.
“Saya memang pernah komplain dan hentikan pekerjaan jalan itu saat pekerjaan awal terkait campuran yang digunakan.
Tetapi, kontraktor tetap diberikan kesempatan untuk lanjutkan pekerjaannya.
Dan, sekarang baru lihat hasilnya. Jalan baru berumur kurang lebih 3 tahun tetapi sudah mulai rusak.
Selain itu, saat pekerjaan tersebut berjalan, papan nama proyek pun tidak dipasang,”katanya, sinis.
Dan, bukan cuman itu, tapi ada beberapa bagian yang tidak diselesaikan hingga saat ini.
“Olehnya, kami minta agar perlu ada peningkatan badan jalannya dan perbaikan ruas yang sudah mulai rusak. Kami juga minta agar DPRD Flotim bisa turun cek fisiknya,” tambah Ola Masang, serius.
Ia juga meminta Bupati Flotim, Anton Hadjon untuk mengevaluasi kontraktor yang kinerjanya buruk.
Apalagi, saat ini desa juga sedang giat membangun sarana prasarana fisik seperti Rabat Beton atau bangunan lainnya dengan kualitas terbaik.
“Kan, memalukan kalau Kami di Desa Keluwain saja tangani pekerjaan fisik dengan kualitas terbaik, sedangkan kontraktor yang datang kerja proyek di desa justru mengurangi volume pekerjaan fisiknya hanya untuk kejar keuntungan. Tapi, mengabaikan kualitas pekerjaannya,”tohoknya lagi.
Pantauan wartawan di lapangan, sejumlah ruas jalan ini memang mulai retak dan terbongkar materialnya.
Panjang ruas jalan ini kurang lebih 1 Km. Menghubungi Desa Keluwain dan Redontena.
Proyek ini sesuai informasi dibiayai APBD Flotim tahun 2016, pada Dinas Pekerjaan Umum Flotim.
Sementara itu, kontraktor pelaksananya, hingga kini belum bisa dikonfirmasi.
//Delegasi.Com(BBO)