Oepoli merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse.
Ia bersama masyarakat setempat mengapresiasi upaya pemerintah melalui PLN yang telah menghadirkan listrik untuk masyarakat di wilayah perbatasan.
Ada empat desa di Oepoli yang sudah mendapat penerangan listrik dari PLN, yakni Desa Netemnanu, Netemnanu Utara, Netemnanu Selatan, dan Kifu, ditambah desa pemekaran yang jaringan listriknya juga sudah dibangun.
“Paling tidak listrik ini membuat kami di perbatasan juga ikut merasakan yang namanya kemerdekaan Indonesia yang sudah dirayakan selama 73 tahun,” katanya.
Menurutnya, meskipun jaringan listrik sudah masuk ke desa-desa di perbatasan, namun belum semua rumah tangga telah tersambung dengan meteran karena kemampuan ekonomi warga yang masih terbatas.
Ia mengatakan, umumnya masyarakat di perbatasan merupakan petani dengan hasil pertanian yang penghasilan relatif kecil sehingga masih kesulitan untuk memenuhi semua tuntutan kebutuhan dasarnya.
“Kalau biaya pemasangan listrik sampai jutaan, maka jelas kami kesulitan. Untuk itu program listrik murah sangat diharapkan bisa hadir menyentuh kami di sini,” katanya.
Tom menambahkan, warga setempat juga tidak ingin tetap tertinggal dengan warga di Oecusse yang sudah sekian lama menikmati listrik yang terang- benderang.
“Kami berharap pemerintah dan PLN bisa membantu kesulitan ini, paling tidak listrik yang sudah hadir ini bisa dinikmati warga dengan harga yang terjangkau,” katanya.