Warga Takari Kabupaten Kupang Digemparkan Penemuan Mayat Perempuan di Pinggir Sungai

  • Bagikan
Mayat korban, Frederika Nubatonis Baisila (39) yang ditemukan di Sungai Son Bauk Ulu ( Sonkubat ), Kabupaten Kupang, Jumat 14 ei 2021. //Foto: DOK.Polsek Takari

KUPANG.COM, KUPANG – Warga perbatasan antara Desa Tanini, Kecamatan Takari dan Desa Fatisuki, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, digemparkan dengan penemuan mayat peremppuan.

Mayat perempuan yang kemudian diidentifikasi bernama Frederika Nubatonis Baisila (39) merupakan ibu rumah tangga beralamat di RT 003/RW 001, Dusun I, Desa Tanini, Kecamatan Takar, melansir Pos Kupang.com.

Kapolres Kupang, AKBP Aldinan Manurung menyampaikan ini melalui Kapolsek Takari, I Nyoman Gurina Mariana, S.H, M.H, Sabtu 15 Mei 2021.

Dalam keterangannya, dilansir Pos Kupang, Nyoman Gurina menjelaskan bahwa pada Jumat 14 Mei 2-21 sekitar Pukul 14.00 Wita ditemukan sesosok mayat perempuan yang teridentifikasi bernama Frederika Nubatonis Baisila.

Diperkirakan korban terbawa banjir saat badai Seroja tanggal 4 April 2021 dan korban merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Tanini, Kecamatn Takari.

Mayat korban, Frederika Nubatonis Baisila (39) yang ditemukan di Sungai Son Bauk Ulu ( Sonkubat ), Kabupaten Kupang, Jumat 14 ei 2021. //Foto: DOK.Polsek Takari

 

Baca Juga: Diduga Ada Komplotan Pembobol Rekening Nasabah di Bank Bukopin Kupang, Begini Kronologinya!
Baca Juga: 174 Narapidana di NTT Dapat Remisi Idul Fitri

Saat ditemukan, lanjut Nyoman Gurina, kondisi korban sudah membusuk dan tidak utuh lagi, karena diperkirakan sudah meninggal saat terbawa banjir bencana seroja tanggal 4 April 2021.

Korban ditemukan oleh warga yg sedang berburu dan kebetulan melewati sungai tersebut, yaitu Otrianus Tanesib, Viktor Atte dan Elyakim Elan.

Menurut keterangan yang dihimpun, kata Nyoman, korban hilang sejak tanggal 4 April 2021 dan warga sekitar tempat tinggal korban sudah melakukan pencarian selama 5 hari tetapi belum ditemukan.

Adapun jarak rumah korban dengan TKP ditemukan mayat korban adalah sekitar 6 kilometer. Saat ini korban sudah dievakuasi dari dalam sungai dan sementara akan dilakukan proses pemakaman oleh keluarga korban.

Menurut rencana, jelas Nyoman, korban akan dimakamkan di dekat lokasi sungai tempat ditemukan korban tersebut.

Pasalnya, menurut keyakinan masyarakat di kampung tersebut, kalau korban meninggal terbawa banjir dan ditemukan di dalam sungai, maka tidak boleh dibawa masuk ke rumah duka. Rencana pemakaman korban dilakukan, Sabtu 15 Mei 2021.

//delegasi(*/pk)

 

Komentar ANDA?

  • Bagikan