Berita  

Warga Wejang Raci Matim Gotong Royong Perbaiki Jalan

Avatar photo
Warga Wejang Raci, Rabu (30/9-2022) bahu membahu memperbaiki ruas jalan kabupaten yang memasuki kampung tersebut. //Foto: Delegasi.com(Pieter Lisong)

DELEGASI.COM, BORONG –Warga Wejang Raci Kelurahan Mandusawu Kecamatan Lamba Leda Selatan Kabupaten Manggarai Timur bergotong royong memperbaiki ruas jalan masuk ke kampung tersebut yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah sejak tahun 2007 atau pasca Manggarai Timur menjadi kabupaten definitif.

Salah seorang warga yang mengaku bernama Deny kepada Delegasi Com. mengatakan, kerusakan pada ruas jalan masuk Wejang Raci sudah berlangsung belasan tahun.

Namun sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur tidak pernah merespon keluhan warga yang meminta agar ruas jalan tersebut diperbaiki.

Warga Wejang Raci, Rabu (30/9-2022) bahu membahu memperbaiki ruas jalan kabupaten yang memasuki kampung tersebut. //Foto: Delegasi.com(Pieter Lisong)

“Kerusakan yang terjadi kurang lebih sejak tahun 2007. Sudah belasan tahun ruas jalan ini tidak diperhatikan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur,” ujar salah seorang warga lainnya seraya meminta DPRD Manggarai Timur mendengar keluhan masyarakat.

Pembangunan ruas jalan Wejang Raci yang berada di depan “bibir” Kantor Kecamatan Lamba Leda Selatan hanya dilakukan pada masa Pemerintahan Bupati Manggarai Cristian Rotok, sebelum Manggarai Timur menjadi kabupaten definitif tahun 2007.

Lebih lanjut Deny mengatakan, kegiatan gotong royong perbaikan ruas jalan kabupaten yang masuk Wejang Raci oleh warga setempat sudah dilakukan sebanyak dua kali. Perbaikan itu dengan cara menguruk bagian jalan yang berlubang.

Pantauan Delegasi Rabu (30/9-2022) ruas jalan yang rusak tersebut membentang dari selatan sampai utara kampung Wejang Raci dengan volume kurang lebih 1 kilometer.

Terlihat juga sejumlah warga bergotong royong memperbaiki ruas jalan tersebut. Satu dump truk juga dikerahkan untuk membawa material berupa batu ke lokasi jalan masuk kampung Wejang Raci.

“Ini murni swadaya masyarakat. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kepedulian warga kampung. Kalau pemerintah dan dewan tidak peduli, maka masyarakat harus bisa melakukan sesuatu untuk merubah keadaan dari yang tidak baik menjadi baik,” ujar warga setempat.

//delegasi(Pieter Lisong)

Komentar ANDA?