Hukrim  

Wartawan Yang Nginap di Hotel Satarmese Bantah Suruh DW Minta Uang ke Bupati Ende

Avatar photo
Hotel Satar Mese Ende //Foto: ISTIMEWA

KUPANG, DELEGASI.COM – Wartawan yang mengikuti kunjungan Gubenur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ke Ende, membantah telah menyuruh DW minta uang ke Bupati Ende, Djafar Achmad untuk membiayai makan minum.

Demikian dikatakan CK (kontributor metrotv) dan S (kontributor media Victory News) yang dikonfirmasi tim media ini melalui pesan WhatsApp/WA pada Sabtu (11/7/2020).

Menurut keduanya, saat mereka menginap di Hotel Satarmese-Ende (tanggal 25-27 Juni 2020, red), mereka membiayai sendiri makan/minum dan penginapannya, karena perjalanan mereka sebagai anggota rombongan kunjungan Gubernur NTT ke Flores dibiayai sepenuhnya oleh Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT.

Terkait diduga oknum wartawan online SNB, DW yang minta uang ke Bupati Ende untuk beli makan-minum para wartawan yang nginap di Hotel Satarmese, CK mengungkapkan dirinya tidak tahu-menahu tentang hal itu. “Kk memang beta tidak tau kk,” tulisnya.

CK menegaskan pula dirinya bukan tukang minta-minta. “Saya selalu memegang ajaran orang tua untuk makan-minum dari keringat sendiri, Dan itu beta syukuri,” ungkapnya.

Lebih lanjut CK membeberkan, selama mengikuti penugasan peliputan keluar daerah (ke Flores, red), dirinya sudah dibiayai dari Biro Humas Provinsi NTT. “Jadi dikasi liputan beta (saya, red) tidak ada kendala,” tulisnya lebih lanjut.

CK bahkkan gamblang menegaskan, “saya tidak pernah suruh (tidak pernah menyuruh DW meminta uang ke Bupati Ende untuk membeli makanan bagi dirinya dan wartawan lain yang mennginap di Hotel Satarmeser-Ende, red).”

Menurut CK, ada 3 (tiga) orang lain yang ikut menginap di Hotel Satarmese-Ende saat itu yakni TM (wartawan TVRI Kupang/pemilik media online Obornusantara.Com), Sa (kotributor Victory News/VN, ditambah VG (Kasubag Pers Biro Humas dan Protkol Setda Provinsi NTT). “Bt om very humas, om tomy (TM, red) dan satria VN. Dari Manggarai,” bebernya.

Sementara itu, Sa (kontributor Media VN di Manggarai) yang dikonfirmasi tim media ini pada Sabtu (11/7/2020) mengungkapkan bahwa selama menginap di Hotel Satarmese-Ende saat kunjungan Gubernur NTT, VBL ke Ende, dirinya membayar sendiri biaya penginapan dan makan. “Tidak minta-minta uang,” jelasnya.

Terkait wartawan DW minta uang ke Bupati Ende, Sa menegaskan pula tidak tahu-menahu tentang hal itu. “Saya kurang tau soal itu kawan, coba tanya sama DW,” ujarnya mengarahkan.

TM alias Tomi yang berusaha dikonfirmasi tim media ini sejak Sabtu (11/7/2020) hingga berita ini diturunkan, gagal dihubungi karena semua nomor kontak dari tim media ini diblokir.

Sementara itu, VG yang dikonfirmasi tim media ini melalui pesan WhatsApp/WA pada Selasa (14/7/2020) tidak menjawab walau telah membaca pesan WA wartawan.
Sebagaimana diberitakan oleh tim media ini sebelumnya (2/7/2020), diduga oknum wartawan Suara Nusa Bunga.com, DW alias Dedi meminta uang dari Bupati Ende, H. Djafar Achmad dengan membawa-bawa nama Gubernur NTT guna membeli makanan bagi 4 orang wartawan peliput kunjungan Gubernur NTT (ke daratan Flores, red) yang nginap di Hotel Satar Mese Ende, pekan lalu.
Demikian informasi yang diperoleh tim media ini dari beberapa sumber yang sangat layak dipercaya berdasarkan screenshot pesan WhatsApp (WA) oknum wartawan Suara Nusa Bunga.com, Dedi kepada Bupati Ende, Mohamad Djafar yang telah beredar di kalangan wartawan di Flores dan Kota Kupang.
Kepada Bupati Ende, Dedi memembawa-bawa nama Gubernur NTT seolah-olah permintaan bantuan itu dilakukannya karena Gubernur NTT Viktor BungtiluLaiskodat belum tiba di Ende sehingga 4 oknum wartawan yang menginap di Hotel Satar Mese tidak diurus alias terlantar. “baru mrka minta tlgbntu buat makan minum na bapa … krnapaGub belum datang…,” ungkapnya.
Dedi yang dikonfirmasi tim media ini melalui telepon celulernya pada Minggu (28/6/2020) Pukul 09.50, membantah kebenaran informasi dirinya meminta uang kepada Bupati Ende, H. Djafar Achmad untuk kebutuhan membeli makanan bagi teman-teman wartawan anggota rombongan gubernur yang menginap di Hotel Satarmese-Ende.
Dedi juga menegaskan bahwa ia tidak tahu-menahu tentang hal itu. “Om dengar informasi itu dari siapa? Saya tidak tahu om, saya saat ini lagi di kebun dan tidak tahu apa itu om,” jawabnya tegas dan telepon celulernya mati seketika.
Selang beberapa detik kemudian, Dedi pun menelepon balik tim media ini dan bertanya tentang darimana asal informasi tersebut. “Maaf om, om dapat informasi itu dari siapa? Harus jelas dari siapa informasi itu,” katanya.
Bahkan Dedi mengancam akan mempolisikan wartawan media ini yang mengkonfirmasinya. “Jangan menghina saya, karena kita bisa berurusan sampai polisi,” ancamnya.

Dedi juga mengatakan tidak mau melayani permintaan wawancara tim media ini jika diawalnya tim media memberitahukan ingin memintanya untuk wawancara.

“Jika tadi di awal om kasih tau mau minta saya untuk wawancara, saya pasti katakan tidak mau. Betul om, saya tidak tahu,” ujarnya dengan nada geram dan mematikan sambungan teleponnya.
Berdasarkan bukti screenshot pesan WA oknum wartawan Dedi kepada Bupati Ende pada Kamis (26/6/2020) pada Pukul 11.44 AM, Dedi diawal pesanya meminta maaf. Kemudian Dedi meminta bantuan Bupati Djafar. “Ijin Bapa, maaf mengganggu. Bapa bisa bantu kami ka…,” tawarnya.
Selanjutnya kepada Bupati Djafar, Dedi mengungkapkan informasi tentang kehadiran teman-teman wartawannya dari Kupang yang ikut rombongan Gubernur (mendahului kedatangan Rombongan Kunjungan Gubernur NTT, Viktor BungtiluLaiskodat ke Ende, red) dan sedang menginap di Hotel Satarmese. “Kebetulan ada teman2 wartwan dari Kupang yg ikut rombongan paGubernur..merekaskrgsdhduluan di Ende nginap di HtlSatarmese,” tambahnya.
Menurut Dedi, teman-teman wartawan anggota rombongan Gubernur NTT, meminta bantuan untuk kebutuhan makan-minum. Bahkan Dedi membawa-bawa nama Gubernur belum tiba di Ende. “baru mrka minta tlgbntu buat makan minum na bapa … krnapaGub belum datang…,” ungkapnya.
Mengakhiri pesan WA-nya, Dedi sekali lagi meminta maaf kepada Bupati Djafar sekaligus memohon dukungannya, “sekali lagi maaf bapa .. mohon dukungannya.”

//delegasi (TIM KOWAPPEM)

Komentar ANDA?